MANUSIA DAN CINTA KASIH,
PENDERITAAN DAN KEADILAN
1. MANUSIA DAN CINTA KASIH
a. Arti
Cinta Kasih
-
Cinta
kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung-jawab.
-
Cinta
kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan, belas kasihan dan
pengabdian.
-
Cinta
kasih yang disertai dengan tanggung-jawab menciptakan keserasian,
keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Apabila dirumuskan secara sederhana, Cinta Kasih adalah
perasaan kasih sayang, kemesraan, belas
kasihan dan pengabdian yang diungkapkan
dengan tingkah laku yang bertanggung-jawab (akibat
yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan).
b. Macam
Cinta Kasih
Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu
sebagai berikut.
1)
Cinta kasih antar orang tua dan anak.
Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta
kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik
dan berguna di kemudian hari.
2)
Cinta kasih antara pria dan wanita.
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap
seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut,
sopan, apalagi memberikan seuntai mawar merah, berarti is menaruh cinta
kasih terhadap gadis itu.
3)
Cinta kasih antara sesama manusia.
Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit clan membawa obat
kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang
sakit itu.
4)
Cinta kasih antara manusia dan Tuhan.
Apabila seorang tact beribadah, menurut
perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada Tuhan penciptanya.
5)
Cinta kasih manusia
terhadap lingkungannya.
Apabila seseorang menciptakan taman yang indah,
memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya,menanam
tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semenamena atau
dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan
hidupnya.
c. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih merupakan ungkapan perasaan yang
diwujudkan dengan tingkah laku, seperti :
1) Ungkapan dengan
kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu.
2) Ungkapan dengan
tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan
dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, ciuman clan rangkulan.
3) Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bungs, benda suvenir dan
benda kado.
4) Ungkapan dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara,
seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
“Orang yang mempunyai perasaan cinta kasih,
hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif,
dan penuh kreatif”
Bagi seniman perilaku
cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan demikian,
masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya
budaya itu.
2. MANUSIA
DAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa
Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan.
Beberapa contoh bentuk penderitaan :
a. Al-Quran maupun kitab suci agama lain
banyak menguraikan penderitaan mariusia, sebagai peringatan bagi manusia.
b.
Hampir semua karya besar
dalam bidang seni dan filsafat lahir dari imajinasi penderitaan. Epos Ramayana, Maha
Bharata dan La Galigo merupakan salah satu contoh cerita yang penuh
penderitaan.
c.
Karya Shakespeare pun
banyak mengungkapkan penderitaan batin yang dialami para pelakunya. Dalam drama Romeo
and Juliet, Shakespeare ingin mengomunikasikan penderitaan batin dua remaja
yang sedang dilanda cinta. Kedua orang tuanya saling bermusuhan, sehingga tak
mungkin bagi mereka untuk melangsungkan cintanya sampai jenjang perkawinan.
d.
Betapa terharu dan pilu hati pembaca, atau penonton
(film) menyaksikan ketragisan kedua remaja itu yang berakhir dengan kematian. Di sini kita dihadapkan pada
pihak-pihak Yang dicekam oleh harga diri
yang palsu atau lebih tepat kesombongan orang tua. Karena sifat dan sikap yang congkak itu, anak mereka
sangat dicintai menjadi korban.
e.
Dalam riwayat Nabi-Nabi Allah sebagian besar
hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa demi menegakkan kebenaran
ditengah-tengah umatnya.
f.
Dalam riwayat hidup Budha Gautama, yang dipahatkan
dalam bentuk relief pada dinding candi Borobudur kita juga melihat adanya
penderitaan. Meskipun berupa relief, hati kita pilu dan haru pada saat melihatnya.
g. Kalau
kita baca buku riwayat hidup orang-orang besar, semuanya dimulai dengan penderitaan. Misalnya Sukarno, Hatta dan Hamka dan
sebagainya mengalami penderitaan yang hebat pada masa perjuangannya.
Pada waktu kita membaca kitab suci dan riwayat hidup para tokoh tersebut
di atas, kita dihadapkan pada jiwa besar, harga diri, berani karena
benar, rasa tanggung-jawab, semangat membaca,
dan sebagainya.
Semua itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi
kita. Di sana tidak kita temui jiwa munafik, plin-plan, cengeng, dengki, iri
hati dan sebagainya.
a.
Siksaan
Apabila berbicara tentang
siksaan, terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan,
bahkan mendirikan bulu kuduk kita.
Siksaan manusia juga menimbulkan kreativitas
bagi orang yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang
menyaksikan langsung atau tak langsung. Hal itu terbukti dengan banvaknva
tulisan, balk berupa berita, cerpen, ataupun novel yang mengisahkan siksaan.
Dengan membaca hasil seni
yang berupa siksaan, kita akan
dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri,
kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang telah
dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal penkemanusiaan, dan
sebagainya.
b.
Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita
suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak
dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter
sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit,
dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan
merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena
siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita.
Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa
hidupnya, dan mengalami dan penderitaan.
c.
Neraka
Dalam Al-Quran banyak
ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-Surat itu antara
lain Surat Al-Fath avat 6 yang artinya:
Dan supaya dia
menyik-sa orang-orang yang munafik lak-i-laki dan perempuan, orang-orang yang musyrik
laki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka
mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka; dan menyediakan neraka jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu
adalah seburuk-buruknya tempat kembali.(Q.S. Al-Fath : 6)
3. MANUSIA
DAN KEADILAN
a. Keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan
pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara
penuntut hak dan orang yang menjalankan kewajiban.
Sebagai contoh, seorang karyawan yang hanya
menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya cenderung disebut
pemeras. Sebaliknya, seorang majikan yang terus-menerus memeras tenaga orang
lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraannya cenderung
memperbudak pegawainya.
Sila kelima Pancasila berbunyi:
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Anda hafal kalimat itu, tetapi mengenai
arti adil
dan keadilan, sudahkah
terealisasi ?.
b. Kejujuran
-
Jujur atau kejujuran berarti sesuai dengan hati
nurani.
-
Jujur berarti bersih
hati dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
-
Jujur berarti pula menepati janji, baik yang telah
terlahir dalam kata-kata maupun dalam niat, dengan cara menepati niatnya.
Sikap jujur mewujudkan keadilan, sedangkan
keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman
hati, serta menyucikan, menciptakan budi pekerti yang luhur.
Pada hakikatnya, kejujuran dilandasi oleh
kesadaran moral yang tinggi, kesadaran
pengakuan akan adanya persamaan hak dan kewajiban, serta rasa takut
terhadap kesalahan atau dosa.
c. Kecurangan
Curang atau kecurangan artinya tidak sesuai
dengan hati nurani. Namun, bisa saja, seseorang telah berbuat curang agar
memperoleh keuntungan tanpa harus berusaha keras. keuntungan di sini adalah
keuntungan yang berupa materi.
Apabila hati manusia telah digerogoti jiwa tamak,
iri, dengki ia akan melakukan perbuatan yang melanggar perbuatan norma
tersebut, dan terjadilah kecurangan.
Pujowiyatno dalam bukunya filsafat Sana-sini
menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya
berbohong, menipu, merampas, dan lain-lain yang tergolong perbuatan buruk.
d. Pemulihan Nama Baik
Penjagaan nama baik nama baik adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku atau perbuatan itu, antara lain cara berbahasa,
cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi
orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Tingkah laku dalam
mempertahankan nama baik pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu:
1.
Manusia menurut
sifat dasarnya adalah makhluk moral.
2.
Adanya aturan-aturan yang berdiri sendiri
yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku
moral tersebut.