PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI
• Antropologi berkembang pesat setelah diketemukan dan diketahui
adanya hubungan antara bahasa Sansekerta, Latin, Yunani dan Germania. Kerena
penyelidikannya bersifat historis komparatif dalam kebudayaan yang
terus berkembang.
• Kemudian berdiri museum etnologi dan etnografi diseluruh dunia
selama abad ke 19 dan awal abad 20.
Di Indonesia
• Perkembangan antropologi di mulai dengan penelitian
adat-istiadat, sistem kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari suku-suku
yang tersebar di seluruh
wilayah nusantara sejak zaman penjajahan Belanda.
Tulisan-tulisan tersebut digunakan sebagai landasan
kebijaksanaan pemerintah kolonial.
Oleh Perguruan Tinggi
• Penyelidikan dan penulisan dalam rangka pengembangan etnologi dan
antropologi sosial oleh perguruan tinggi dimulai setelah penyelidikan bahasa
dan budaya. Lembaga tersebut bernama “Taal en
cultural onderzoek” di Universitas Indonesia Jakarta.
Fase-Fase Perkembangan Antroplogi
1.
Fase pertama
• Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat melakukkan
kolonialisasi atas negara–negara Afrika, Asia dan Amerika.
• Menurut pandangan orang Eropa bangsa-bangsa yang dijajah masih primitif,
buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum mengalami perubahan
dan kemajuan.
2.
Fase kedua
• Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan tulisan
mengenai aneaka warna kebudayaan dan tingkat
evolusinya.
• Deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa merupakan kebudayaan
yang masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno.
3.
Fase ketiga
• Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami kemajuan, ilmu
Antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan
keabiasaan
bangsa yang terjajah.
• Dengan mengetahui data tentang kebiasaan itu dapat dipergunaklan
untuk mempertahankan kolonialismenya di
negara yang dijajah tersebut
4.
Fase keempat
• Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami perkembangan
luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah dalam melakukan penelitian.
•
Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka Antropologi seakan mengalami
kehilangan objek penerlitian. Antropologi mengembangkan metode ilmiah terutama
PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar