Alkisah,
dua orang lelaki berkawan akrab. Nama mereka masing-masing, katakan saja adalah
Sulaiman dan Ismail. Mereka sama-sama orang yang shaleh. Karena tempat yang
berjauhan maka tidak memungknkan mereka untuk selalu bertemu. Tetapi ada
kebiasaan diantara mereka, untuk bertemu sekali dalam setahun. Sulaiman yang
jauh tempatnya selalu datangn bertemu kerumah Ismail.
Sebagaimana
kebiasaan, suatu hari Sulaiman datang berkunjung kerumah sahabatnya itu. Waktu
sampai ia mendapati pintu rumah Ismail sedang tertutup rapat-rapat. Ia kemudian
mengetuk pintu itu. Setelah beberapa kali ketukan, terdengar ada suara sahutan
istri sahabatnya dari dalam rumah. "Siapakah itu yang mengetuk-ngetuk
pintu ?"
"Aku,
saudara suamimu. Aku datang ke mari untuk mengunjunginyahanya karena Allah SWT
semata."
"Oh………..????????
Dia sedang ke luar pergi mencari kayu bakar. Mudah-mudahan saja ia tidak
kembali lagi !"
Sulaiman
dipersilahkan duduk diberanda dan kemudian mereka bercakap-cakap. Tak lama
kemudian datang Ismail. Ia terlihat menuntun seekor harimau yang dipunggungnya
terdapat seikat kayu bakar. Begitu ,melihat ada sahabatnya, Ismail langsung
menghambur mendekatinya sambil mengucapkan slam kehangatan.
Kayu
bakar kemudian diturunkan dari punggung harimau. Ismail sejurus kemudian
berkata kepada harimau itu. "Sekarang pergilah kamu mudah-mudahan Allah
SWT memberkatimu!".
Setelahnya
siempunya rumah mempersilahkan tamunya masuk kedalam rumah. Sementara mereka
bercakap-cakap terdengar suara sang istri yang terus-terusan saja memaki-maki
sang suami dengan suara bergumam. Sang suami yang orang shaleh itu diam saja.
Dalam hatinya Sulaiman heran dan campur takjub akan kesabaran sahabatnya.
Meskipun istrinya terus saja memaki-maki dirinya ia tetap tidak memperlihatkan
muka kebencian. Setelah puas bercakap-cakap pulanglah sahabat dengan menyimpan
rasa kekaguman kepada siempunya rumah yang sangggup menekan rasa marahnya
menghadapi istrinya yang begitu cerewet dan berlidah panjang. Setahun berlalu
sudah. Sebagaimana kebiasaan, kembali Sulaiman mengunjungi rumah sahabatnya itu.
Waktu smapai didepan pintu dan ia mengetuk pintu itu. Dari dalam terdengar
langkah-langkah kaki wanita dan setelah pintu terbuak terlihat wajah istri
sahabatnya yang dengan senyum ramah menyapa.
"Tuan
ini siapa ,ya ?"
"Aku
adalah sahabat suamimu. Kedatanganku ini adalah semata untuk
mengunjunginya."
"Oh……?????
Selamat datang Tuan !"
Sapaan
istri sahabatnya begitu ramah sambil mempersilahkan sang tamu untuk masuk
kedalam rumah dengan penuh keramahan. Terasa begitu teduh dihati. Tak lama
kemudian sahabatnya Ismail datanng. Ia kelihatan menenteng seikat besar kayu
bakar diatas kepalanya. Segera mereka terlibat perbincangan serius. Sempat sang
tamu menanyakan beberapa hal yang ia herankan perihal keadaan tuan rumah yang
menurutnya ada perbedaan dengan suasana setahun yang lalu. Tamu menanyakan
bagaimana ia mampu menaklukan seekor harimau, yang binatang buas itu sehingga
mau memanggul kayu bakarnya. Mengapa ia sekarang tidak bersama-sama dengan
binatang itu. Mana harimau itu ?
"Ketahuilah,
saudaraku. Istriku yang dahulu berlidah panjang itu sudah meninggal. Sedapat
mungkin aku berusaha bersabar atas perangai buruknya, sehingga Allah SWT
memberi kemudahan diriku untuk menundukkan seekor harimau sebagaimana yang
engkau lihat sendiri. Semuanya terjadi lantaran kesabaranku kepadanya. Lalu aku
menikah lagi dengan perempuan yang sholihah ini. Aku sangat gembira
mendapatkannya, maka harimau itupun dijauhkan dari diriku. Aku memanggul
sendiri kayu bakar sekarang lantaran kegembiraanku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar